Tempat Gym Korea Selatan Menjadi Viral Karena Larang Ajumma

gym

Tempat Gym di Korea Selatan Dikecam karena Melarang Ajumma

Sebuah Tempat Gym Korea Selatan Menjadi Viral Karena Larang Ajumma dan menerima kecaman keras dari masyarakat. Penyebabnya adalah kebijakan kontroversial yang melarang ajumma, atau wanita berusia lanjut, untuk memasuki tempat tersebut. Melansir dari Korea Herald, pusat kebugaran itu bahkan memasang pengumuman “zona tanpa ajumma“, yang memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan.

Kebijakan yang Menuai Kontroversi

Pengumuman “zona tanpa ajumma” yang dipasang di pintu masuk gym segera menarik perhatian banyak orang. Kebijakan ini dianggap diskriminatif dan tidak menghormati para wanita lanjut usia yang juga memiliki hak untuk menjaga kesehatan dan kebugaran mereka. Banyak yang melihat ini sebagai bentuk ageisme dan seksisme.

Reaksi Masyarakat dan Media

Kebijakan ini memicu gelombang protes di media sosial, dengan banyak pengguna yang mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan mereka. “Ini tidak bisa di terima. Semua orang berhak untuk menggunakan fasilitas kebugaran tanpa diskriminasi,” tulis seorang pengguna Twitter. Media massa lokal juga menyoroti isu ini. Banyak artikel mengkritik kebijakan tersebut dan mendesak pihak gym untuk segera mencabutnya.

Tanggapan dari Pihak Gym

Setelah menerima banyak kritik, pihak gym akhirnya memberikan tanggapan resmi. Namun, mereka juga mengakui bahwa pendekatan yang mereka ambil tidak tepat dan menimbulkan salah pengertian. “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan segera mencabut kebijakan tersebut,” ujar juru bicara gym tersebut.

Tempat Gym di Korea Selatan

 

 

Perspektif Hukum dan Hak Asasi Di Tempat Gym di Korea Selatan

Para ahli hukum dan hak asasi manusia juga turut berkomentar mengenai kebijakan ini. Menurut mereka, melarang seseorang menggunakan fasilitas umum berdasarkan usia adalah tindakan yang melanggar hak asasi manusia. “Kebijakan seperti ini tidak hanya tidak etis tetapi juga ilegal. Setiap individu, tanpa memandang usia, memiliki hak yang sama untuk mengakses fasilitas publik,” kata seorang pengacara hak asasi manusia.

Lihat Juga :  Taliban Larang Perempuan Bersuara, Termasuk Membaca Al-Quran

Pentingnya Inklusivitas dalam Fasilitas Publik

Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya inklusivitas dalam fasilitas publik. Fasilitas kebugaran seharusnya menjadi tempat yang terbuka dan ramah bagi semua orang, bukan hanya untuk kelompok tertentu saja.

Kesimpulan

Kebijakan kontroversial dari gym di Korea Selatan ini menunjukkan bagaimana diskriminasi masih bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Namun, reaksi kuat dari masyarakat juga menunjukkan bahwa publik tidak akan tinggal diam terhadap ketidakadilan.