Rutan Makassar: Napi Kabur Setelah Jebol Teralis Besi

Rutan Makassar: Napi Kabur Setelah Jebol Teralis Besi

 bagusplace.com. Rutan Makassar: Napi Kabur Setelah Jebol Teralis Besi. Seorang narapidana bernama Junaedi alias Pato Daeng Baba dilaporkan berhasil melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, termasuk pengelola rutan dan masyarakat setempat. Pihak Rutan Makassar kini tengah melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku yang kabur serta memastikan prosedur pengamanan di dalam rutan.

Kronologi Pelarian Napi dari Rutan Makassar

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Junaedi alias Pato Daeng Baba dilaporkan kabur dengan cara merusak teralis besi di blok hunian tempatnya ditahan. Setelah berhasil menjebol teralis besi tersebut, ia memanfaatkan kelengahan petugas dan melarikan diri dengan cara memanjat pagar di area pos III. Aksi ini berlangsung cepat, sehingga petugas baru menyadari kejadian setelah Junaedi telah berhasil melarikan diri.

Pemeriksaan Terhadap Petugas yang Berjaga

Jayadikusumah, kepala Rutan Kelas I Makassar, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap petugas yang berjaga saat kejadian berlangsung. Ia menegaskan bahwa jika di temukan pelanggaran prosedur atau kelalaian, sanksi tegas akan di berikan kepada petugas yang bersangkutan. Langkah ini di ambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Pihak rutan juga tengah mengevaluasi sistem pengamanan di Rutan Makassar, terutama pada area-area yang di nilai rawan untuk pelarian. Pengawasan yang lebih ketat akan di terapkan guna memperkuat keamanan di lingkungan rutan.

Rutan Makassar: Napi Kabur Setelah Jebol Teralis Besi


Imbauan Masyarakat untuk Bantu Pencarian

Dalam upaya menemukan kembali Junaedi alias Pato Daeng Baba, Jayadikusumah juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif memberikan informasi jika mengetahui keberadaan narapidana yang melarikan diri tersebut. Ia menegaskan bahwa kerja sama antara pihak berwenang dan masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses penangkapan kembali tahanan yang kabur.

Pihak kepolisian juga telah di kerahkan untuk melakukan pengejaran dan pencarian di beberapa wilayah yang di duga menjadi tempat persembunyian Junaedi. Meski demikian, hingga kini belum ada kabar lebih lanjut mengenai keberadaannya.

Penyebab dan Langkah Pencegahan Pelarian Napi

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pihak rutan menduga bahwa kelalaian pengawasan menjadi salah satu faktor utama yang memicu pelarian tersebut. Merusak teralis besi dan memanjat pagar menunjukkan bahwa sistem pengamanan masih memiliki kelemahan yang perlu di perbaiki.

Sebagai langkah pencegahan, pihak rutan berencana untuk memperketat pengamanan dengan penambahan pengawasan di area rawan, peningkatan kualitas teralis besi, dan pemasangan kamera pengintai di berbagai titik strategis. Dengan langkah-langkah tersebut, di harapkan kejadian pelarian napi seperti ini dapat di minimalisir di masa mendatang.

Kesimpulan

Pelarian narapidana dari Rutan Makassar menyoroti pentingnya pengawasan ketat di lembaga pemasyarakatan. Pihak rutan kini tengah melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem keamanan dan mengevaluasi kinerja petugas yang berjaga. Dengan kerja sama dari masyarakat, di harapkan tahanan yang kabur dapat segera di temukan dan proses hukum dapat berjalan dengan lancar.

Lihat Juga :  MK Mulai Tinjau Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol