Lebanon: Israel Lakukan Serangan di Beirut,12 Orang Tewas

Lebanon: Israel Lakukan Serangan di Beirut,12 Orang Tewas

 bagusplace.com. Israel Lakukan Serangan di Beirut, Lebanon: 12 Orang Tewas. Ketegangan antara Israel dan Lebanon kembali meningkat dengan terjadinya serangan udara Israel di Beirut, yang mengakibatkan kerusakan serius dan korban jiwa. Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas dalam serangan ini, yang telah memicu reaksi keras dari pemerintah Lebanon serta perhatian internasional. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai serangan ini, dampaknya, dan respon dunia terhadapnya.

Bangunan Tempat Tinggal Runtuh di Daerah Jamous

Pada Jumat lalu, serangan Israel menargetkan daerah Jamous, pinggiran selatan Beirut, yang di kenal sebagai wilayah padat penduduk. Serangan tersebut menyebabkan runtuhnya beberapa bangunan tempat tinggal, mengakibatkan banyak warga terperangkap di bawah reruntuhan. Wilayah ini diserang karena diduga menjadi lokasi persembunyian seorang komandan tinggi Hizbullah, Ibrahim Aqil. Penargetan ini menimbulkan kekhawatiran besar karena dampaknya yang langsung dirasakan oleh warga sipil.

Lebanon: Israel Lakukan Serangan di Beirut,12 Orang Tewas


Serangan yang Mengincar Komandan Tinggi Hizbullah

Menurut laporan, serangan tersebut memang di tujukan untuk menargetkan Ibrahim Aqil, komandan operasi Hizbullah yang di duga terlibat dalam serangan roket ke Israel. Meski Israel berhasil menewaskan Aqil, serangan ini juga memakan korban di kalangan warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik. Serangan ini mencerminkan ketegangan yang kian memuncak di kawasan tersebut, dan tindakan Israel ini di anggap oleh banyak pihak sebagai tindakan yang berlebihan dan tidak memperhitungkan nyawa warga sipil.

Reaksi Pemerintah Lebanon dan Komunitas Internasional

Pemerintah Lebanon segera bereaksi atas serangan ini dengan meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Bersatu. Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menyampaikan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan menegaskan bahwa Israel telah “melewati batas merah.” Pernyataan ini di dukung oleh laporan dari pejabat senior internasional yang menyebutkan bahwa serangan tersebut benar-benar mengancam stabilitas regional.

Tindakan Lebanon di Forum Internasional

Dalam rangka mencari dukungan internasional, Lebanon berencana membawa isu ini ke forum internasional, berharap mendapatkan perhatian lebih terhadap apa yang mereka sebut sebagai “genosida” oleh Israel. Penargetan wilayah pemukiman padat penduduk seperti di Jamous di anggap sebagai tindakan yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan. Pemerintah Lebanon menegaskan bahwa mereka akan terus menuntut keadilan bagi warganya yang menjadi korban dalam serangan tersebut.

Serangan Balasan dan Eskalasi Konflik

Gempuran tentara Zionis ini terjadi di saat kelompok milisi Hizbullah Lebanon melancarkan serangan roket ke wilayah utara Israel. Sebanyak 150 roket di luncurkan oleh Hizbullah, namun Israel mengklaim tidak ada korban jiwa dari serangan tersebut. Serangan balasan oleh Israel di anggap sebagai salah satu yang paling intens sejak konflik dengan Hizbullah di mulai, dengan jet tempur Israel menghantam lebih dari 100 peluncur roket milik Hizbullah. Peluncur-peluncur ini di hancurkan dalam kondisi siap luncur, yang menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang di rasakan oleh Israel dari pihak Hizbullah.

Dampak Serangan terhadap Warga Sipil dan Stabilitas Regional

Serangan ini tidak hanya berdampak langsung terhadap warga sipil di Lebanon, tetapi juga memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Banyak pihak khawatir bahwa eskalasi ini bisa memicu konflik yang lebih luas, dengan dampak yang lebih besar terhadap stabilitas regional. Sementara itu, warga sipil di Beirut terus merasakan ketidakpastian dan ketakutan akibat serangan yang terjadi di lingkungan mereka.

Lihat Juga :  Invasi Darat Israel, Militer Lebanon Mundur dari Perbatasan