bagusplace.com. Israel Tewaskan Komandan Unit Rudal Hizbullah di Lebanon. Israel kembali menunjukkan kekuatan militernya dengan melancarkan serangan yang menewaskan salah satu komandan utama kelompok milisi Hizbullah, Ibrahim Kobeissi. Serangan ini menjadi bukti ketegangan yang semakin memanas di wilayah tersebut, serta menambah jumlah korban dalam konflik yang berlangsung.
Serangan di Beirut: Ibrahim Kobeissi Menjadi Target Utama
Pada hari itu, serangan udara Israel menyasar ibu kota Lebanon, Beirut, dan menewaskan Ibrahim Kobeissi. Dia adalah komandan unit rudal dan roket Hizbullah yang dikenal memimpin beberapa unit roket, termasuk rudal berpemandu presisi. Israel menganggapnya sebagai target strategis yang penting.
Pihak Israel mengklaim keberhasilan mereka dalam serangan ini. Kobeissi dianggap sebagai tokoh penting dalam struktur militer Hizbullah sejak 1980-an. Dia pernah menjabat sebagai komandan unit Badr, salah satu dari tiga zona operasi utama Hizbullah di selatan Lebanon.
Lihat juga:
Banjir Bandang di Jepang: 6 Tewas, 7 Hilang
Dampak Serangan: Komandan Hizbullah Lainnya Juga Terluka
Selain menewaskan Kobeissi, serangan ini juga melukai beberapa komandan Hizbullah lainnya. Serangan ini adalah bagian dari operasi militer yang lebih luas yang dilakukan Israel dalam beberapa hari terakhir. Hingga saat ini, lebih dari 550 orang tewas akibat serangan intens yang dilakukan Israel.
Hizbullah mengonfirmasi kematian Kobeissi. Namun, mereka juga menyatakan bahwa Ali Karake, salah satu tokoh penting dalam komando perang Hizbullah, berhasil selamat. Dia telah di pindahkan ke tempat aman setelah menjadi target serangan Israel. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Israel berhasil menargetkan beberapa tokoh penting, Hizbullah masih memiliki kemampuan untuk melindungi pemimpin mereka.
Serangan yang Menghancurkan: Korban Terus Bertambah
Serangan terhadap pos militer Hizbullah di selatan dan timur Lebanon ini merupakan yang kedua dalam beberapa hari terakhir. Israel melancarkan serangan besar-besaran yang mengakibatkan jumlah korban paling mematikan dalam satu hari sejak perang saudara di Lebanon pada 1975-1990. Ketegangan antara Israel dan Hizbullah kini mencapai puncaknya, dengan kedua pihak tidak menunjukkan tanda-tanda untuk meredakan konflik.
Kesimpulan
Israel Tewaskan Komandan Ibrahim Kobeissi menandai eskalasi lebih lanjut dalam konflik antara Israel dan Hizbullah. Meskipun Israel berhasil melumpuhkan salah satu tokoh penting Hizbullah, dampak serangan ini juga di rasakan oleh warga sipil yang terjebak dalam kekerasan yang semakin mematikan. Dengan jumlah korban yang terus bertambah, harapan untuk mencapai perdamaian di wilayah ini semakin jauh dari kenyataan.