3 Tewas dan 20 Terluka dalam Serangan Udara Israel di Sekolah Gaza
bagusplace.com. 3 Tewas dan 20 Terluka Serangan Udara Israel di Sekolah Gaza. Serangan udara terbaru di Gaza mengakibatkan tiga orang tewas dan lebih dari 20 lainnya terluka. Serangan ini menargetkan Sekolah Amr Ibn al-Aas, yang telah berubah menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina. Sekolah yang berada di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza Utara, terkena dua rudal yang menghantam ruang salat dan ruang kelas yang dipenuhi pengungsi.
Serangan Udara di Sekolah Amr Ibn al-Aas
Serangan ini adalah bagian dari eskalasi kekerasan di Jalur Gaza. Warga sipil, termasuk mereka yang berlindung di fasilitas umum seperti sekolah, terus menjadi korban. Sekolah Amr Ibn al-Aas, awalnya berfungsi sebagai tempat belajar, kini digunakan sebagai tempat perlindungan bagi warga yang kehilangan rumah akibat konflik.
Dampak Serangan: 3 Tewas dan 20 Terluka
Serangan tersebut menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 20 orang lainnya. Para korban terluka segera di evakuasi oleh tim penyelamat di tengah situasi yang penuh tantangan. Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa tiga martir dan korban luka berhasil di evakuasi dari reruntuhan. Beberapa korban luka mengalami cedera serius, dan jumlah korban bisa meningkat karena kondisi kritis mereka.
Eskalasi Kekerasan di Gaza
Serangan ini memperpanjang daftar korban jiwa dalam konflik di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 40.939 orang. Jika di visualisasikan, jumlah korban setara dengan barisan sepanjang 24 kilometer, jarak dari Monumen Nasional (Monas) hingga Bandara Soekarno-Hatta.
Jumlah yang terus meningkat ini menyoroti dampak besar kekerasan yang di alami warga sipil di Gaza, terutama mereka yang mencari perlindungan di tempat-tempat yang seharusnya aman seperti sekolah dan fasilitas umum.
Penutupan
Serangan di Sekolah Amr Ibn al-Aas menambah jumlah korban dalam konflik yang berkepanjangan. Hal ini juga menunjukkan betapa rentannya warga Palestina, terutama para pengungsi yang terpaksa tinggal di tempat sementara. Dengan ribuan korban tewas dan puluhan ribu terluka, upaya perdamaian dan penyelesaian konflik semakin mendesak.